Dari fandom musik hingga asosiasi polisi, orang-orang selalu membentuk kelompok berdasarkan minat, identitas, dan keyakinan yang sama. Dan kelompok seperti itu selalu mempunyai dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ambil contoh subkultur. Mereka memainkan peran menarik tidak hanya dalam membentuk dinamika sosial tetapi juga tren mode. Berikut 4 elemen fashion menarik yang dipengaruhi oleh subkultur.
Penampilannya yang Khas
Subkultur ingin menonjol dan memamerkan aura unik mereka, sehingga mereka menciptakan gaya mereka sendiri untuk melepaskan diri dari arus utama.
Misalnya, subkultur seperti punk rocker memadukan pakaian yang meneriakkan pemberontakan, dengan jeans robek, jaket kulit, dan aksesori seperti peniti dan rantai. Sungguh, pikirkan tentang fesyen punk di tahun 1970an – rambut liar, pakaian robek, dan lain-lain. Ini bukan hanya tentang tampil keren; ini tentang melekatkannya pada pria itu dan membuat pernyataan.
Mempraktikkan Gaya
Subkultur adalah melakukan sesuatu dengan caranya sendiri, termasuk membuat pakaian sendiri. Ini tentang mengekspresikan diri dan bukan sekadar mengikuti apa yang sedang tren. Anggota subkultur seperti hippie akan mewarnai kain mereka sendiri, menyulam pola, dan menambal jeans mereka untuk menciptakan penampilan unik yang mencerminkan gaya hidup mereka yang berjiwa bebas.
Bayangkan gerakan hippie di tahun 1960an – kemeja tie-dye, perhiasan buatan tangan, dan rok longgar. Ini bukan tentang nama merek; ini tentang menerapkan gaya Anda sendiri pada mode dan merangkul individualitas.
Dari Underground hingga Mainstream
Apa yang awalnya merupakan tren khusus dalam suatu subkultur dapat menarik perhatian banyak orang karena keaslian dan nuansanya yang edgy. Dan begitu gaya subkultural mendapatkan perhatian dari selebritas atau ditampilkan di media, merek fesyen arus utama pun ikut serta, memberikan sentuhan mereka sendiri pada tampilan tersebut dan menjadikannya dapat diakses oleh semua orang.
Lihatlah streetwear – yang awalnya berasal dari komunitas perkotaan dan skate park, namun kini telah berkembang menjadi fenomena global. Merek seperti Supreme dan Off-White beralih dari label bawah tanah ke kolaborasi dengan desainer mewah dan lini pengecer besar.
Menghidupkan Kembali Getaran Retro
Subkultur sering kali mengambil inspirasi dari dekade lalu, menghidupkan kembali gaya retro dengan sentuhan modern untuk menciptakan sesuatu yang segar dan sekaligus bernostalgia. Anggota subkultur menafsirkan ulang elemen fesyen vintage, memadukannya dengan sentuhan kontemporer untuk menciptakan tampilan yang terasa akrab dan baru. Perpaduan antara yang lama dan yang baru menambah kedalaman dan keaslian gaya mereka.
Bayangkan kebangkitan mode tahun 90an di kalangan Gen Z saat ini – topi bucket, sepatu platform, dan pakaian berukuran besar. Subkultur seperti skater misalnya mengambil isyarat dari masa lalu dan memberi mereka sentuhan modern, menjaga getaran retro tetap hidup dalam lanskap mode saat ini.
Jelas sekali, subkultur membawa banyak cita rasa ke dunia mode. Dari penampilan mereka yang unik hingga mencoba gaya, beralih ke arus utama, dan membawa kembali nuansa retro, mereka membuat segala sesuatunya tetap menarik.